Pelita8.com Lhokseumawe - Dosen Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, Setia Budi, SP. MSi, menilai produktivitas gabah di Aceh utara dalam kondisi yang memprihatinkan karena petani masih menggunakan benih informal.
“Petani sawah ketika musim
tanam banyak yang menggunakan benih informal, artinya benih dari hasil
panen, lalu sebagian disimpan untuk digunakan pada musim tanam berikutnya,
seharusnya jika petani ingin meningkatkan produksi padi itu mereka harus
menggunakan benih unggul,” ujar Setia Budi, Selasa (26/4/16) yang juga .
Setia Budi yang juga meneliti ketahanan dan kedaulatan pangan Aceh ini mengatakan, petani masih kurang mendapat akses benih unggul karena selain harganya mahal dan juga sulit untuk
didapatkan, pemerintah daerah diharapakan mampu membina desa mandiri benih
padi.
“Artinya ditingkat desa itu harus dibentuk dengan penangkaran
benih padi, serta memberikan berupa pelatihan, bimbingan kepada petani agar mereka
mampu menjadi penangkar benih,” katanya.
Sebut Setia Budi, penangkar dimaksud akan bisa
menghasilkan benih sebar atau label biru, jika dilihat dari data ditingkat
Provinsi Aceh, sekitar 70 persen petani yang masih menggunakan benih informal,
ini merupakan salah satu yang menyebabkan terjadinya penurunan hasil panen.
faktor lain, kurang memadainya sarana irigasi sementara sumber air saluran irigasi baik dari Krueng Pase maupun lainnya belum mampu memenuhi kebutuhan air keseluruh lahan pertanian di daerah tersebut.
“Selain itu, petani selama ini menghadapi persoalan dengan
kesendiriannya, tanpa ada kehadiran pihak-pihak yang berkompeten
ditengah-tengah mereka. Misalkan, petani padi mengalami gejala penyakit
blas daun, kalau sudah demikian maka mereka hanya berharap seberapa saja
yang bisa dilakukan panen, artinya dari pihak pemerintah tanpa ada usaha yang
sistematis untuk menjawab persoalan yang dihadapi oleh petani itu sendiri,”
ungkapnya.
menurut Setia Budi, peran kampus dan tanggungjawab pemerintah dalam menjawab persoalan petani ahrus lebih dimaksimalkan.
Tidak ada komentar: