BI Lhokseumawe Tanam Perdana Kalster Bawang Putih Desa Bener Pepanyi Kabupaten Bener Meriah |
Pelita8,
Lhokseumawe : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yufrizal
mengungkapkan tugas Bank Indonesia diantarnya yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah, baik terhadap barang dan jasa yang tercermin pada laju
inflasi, maupun matauang negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar.
“Bank Indonesia berupaya
melakukan terobosan-terobosan untuk menjawab permasalahan tersebut, salah
satunya adalah membuat Klaster Bawang Putih di Kampong Bener Pepanyi Kabupaten BenerMeriah
dan kita menggelar tanam perdana pada Kamis, 12 Mei kemarin “ ungkapnya, Sabtu
(14/05/16).
Lebih Lanjut dalam
pelaksanaan klaster ini, Bank Indonesia menyediakan berbagai bantuan kepada
petani, seperti bibit dan sarana produksi pertanian termasuk mulsa, pupuk,
pestisida, Dan sebagainya.
“ Menyadari bahwa
budidaya bawang putih ini merupakan hal yang baru, maka Bank Indonesia juga mendatangkan pakar langsung dari Karanganyar, Sdr.
Wagimin,yang merupakan
mantri tani bawang putih sekaligus penangkar bibit di Tawangmangu
, Kehadiran beliau diharapkan dapat memberikan ilmu
kepada petani bawang putih di Bener
Meriah ini “ lanjutnya.
Selain itu, jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Lhokseumawe pihaknya juga akan terus aktif dalam mengawal
dan memoni
toring secara kontinyu perkembangan klaster bawang putih ini,
pelatihan-pelatihan lanjutan yang terkait dengan budidaya bawang putih akan terus kami
lakukan sehingga petani kedepannya dapat lebih mandiri dan menjadi mahir dalam
budi daya bawang putih.
“kehadiran klaster bawang putih di
Desa Bener Pepanyi ini dapat menjadi inspirasi dan media pembelajaran bagi
petani yang selanjutnya dalam jangka panjang dapat direplikasi di wilayah lain
pada skala yang lebih luas. Dengan demikian, dalam jangka panjang akan dapat
mengurangi ketergantungan bawang putih dari luar Aceh atau bahkan dari luar
Indonesia” tuturnya.
Bank Indonesia yakin jika satu komoditas bisa difokuskan misalnya bawang
putih, bisa kita putuskan rantai ketergantungannya dari daerah lain, berapa
banyak perputaran roda ekonomi di daerah kita sendiri dan juga diikuti oleh penyerapan
tenaga kerja.
“ Kalau Jawa bisa
memproduksi bawang putih, tentunya Bener Meriah dengan lahannya yang luas dan
subur, pasti juga bisa, bahkan kami berharap Bener Meriah ini bisa menjadi
sentra bawang putih untuk Aceh dan juga Sumatera” tandasnya.
Penulis : Basyah
Editor : Basyah
Editor : Basyah
Tidak ada komentar: