Foto : www.klikkabar.com |
“Selama 4 hari mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unimal dan terjun langsung di tengah masyarakat, kebanyakan mengeluhkan minimnya air bersih,” kata Hidayatullah, mahasiswa KKN Unimal di desa Matang Paya, Kecataman setempat kepada Pelita8.com, Selasa 26 April 2016.
Menurut Hidayat, kemukiman Buah ada desa Matang Paya, Cot Laba, Meunasah Pante, Cot Murong, Beurandeh Paya, Menasah Hagu, Blang Rhee, Lhok Encin dan Paya Bateng yang sangat membutuhkan adanya air bersih.
“Kondisi air di Kemukiman Buah tampak kuning, pahit serta ada yang asin dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan jika di konsumsi,” tambah Hidayat.
Hidayat juga menjelaskan untuk memasak saja masyarakat Kemukiman Buah khususnya Desa Matang Paya harus mengangkut ratusan meter dari salah satu sumur warga yang mempunyai air sumur sedikit lebih bersih.
“Ada yang mengangkut dari sumur warga lainnya dan ada juga yang membeli air galon. Kami mahasiswa KKN Unimal di Desa Matang Paya berharab kepada pemerintah Aceh Utara untuk bisa memperhatikan keluhan masyarakat khususnya air bersih,” ujarnya
Hidayat dan rekannya juga meminta kepada PDAM Tirta Mon Pase untuk mengaliri air bersih yang telah memasang pipa dari kawasan Sampoinit sampai desa Lhok Encin.
Hal yang sama dikatakan Devi Yanti, mahasiswa KKN di Desa Matang Sijuek Barat, masih Kecamatan Baktiya Barat. Dia menyebutkan kondisi ini sangat memprihatinkan bagi masyarakat setempat, pasalnya mereka harus membeli selalu air bersih baik untuk minum maupun keperluan memasak.
“Masyarakat harus membeli air per galonnya Rp5 ribu, dan ini selalu dibeli oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-harinya. Kami sangat sedih melihat kondisi ini, harusnya Pemerintah Aceh Utara harusnya perihatin dan mau mengalirkan air PDAM ke Kecamatan Baktiya Barat,” tambah Yanti
Tidak ada komentar: