“Metode dipakai dengan cara memilih bambu yang berukuran besar dan sedang, bambu berukuran sedang nantinya sebagai tiang atau penyanggah sedangkan ukuran besar di belah seperempat dari luas lingkaran bambu sehingga bambu memiliki ruang sebagai tempat penanaman bayam,” kata Johan Saputra, Ketua kelompok KKN desa setempat Jumat (29/4/16).
Dia menambahkan, bahan yang sudah siap dirakit dan disusun namun bentuknya dapat disesuaikan dengan rancangan lainnya. Bambu dirakit dengan cara menggunakan tali plastik dan kawat agar lebih kokoh, kemudian tanah yang sudah dicampur dengan kotoran sapi dimasukkan ke dalam ruang bambu, tambah Johan
Menurutnya, cara ini dipakai selain pemanfaatan bambu mampu membuat bayam cepat tumbuh dengan kelembapan tanaman akan terjaga.
Johan juga menjelaskan tujuan kegiatan ini agar masyarakat bisa memanfaatkan halaman rumah untuk tempat penanaman sayuran sehingga berguna kelangsungan hidup dan meningkatkan kemandirian.
Penulis : Ruche Aritra
Editor : M. Sikumbang
Tidak ada komentar: