Ternyata Orang Miskin Lebih Sering Bersosialisasi Ketimbang Orang Kaya
Perumahan Miskin. Foto : klikkabar.com |
Pelita 8-
International. Apa yang dilakukan orang-orang super kaya dalam memanfaatkan waktu luang
mereka ?. Sebuah penelitian terbaru
menemukan perbedaan kebiasaan antara orang kaya dan orang miskin dalam
menghabiskan waktu.
Dilansir media
Business Insider, peneliti dari Emory University dan University of Minnesota,
Amerika Serikat mengukur hubingan antara jumlah kekayaan dengan seberapa sosial seseorang.
Ternyata semakin kaya
seseorang, maka semakin sedikit waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi. Penelitian
menemukan orang yang kaya cenderung
menghabiskan sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga maupun
tetangga.
Menggunakan dua set
data besar, yakni 30.000 responden dari General Social Survey yang mencakup
warga dewasa AS dan dilakukan satu hingga dua kali setahun sejak tahun 1972.
Data lainnya adalah
90.000 responden American Time Use Survey antara tahun 2002 dan 2011.
Survei tersebut
mempertanyakan tentang pendapatan dalam
rumah tangga dan bagaimana para responden menghabiskan waktu bersama kerabat,
tetangga, dan teman.
Hasil survei
mengindikasikan bahwa orang dengan pendapatan lebih tinggi menghabiskan lebih
sedikit waktu di pagi maupun malam hari untuk bersosialisasi.
Secara spesifik,
General Social Survey menunjukkan, orang-orang berpendapatan tinggi atau
sekitar 125.000 dollar AS menghabiskan 217 malam untuk berosialisasi dalam
setahun.
Ini dibandingkan
dengan 223 malam yang dihabiskan orang berpendapatan lebih rendah atau sekitar
40.000 dollar AS.
Sementara itu, survei American
Time Use menunjukkan, orang dengan pendapatan tinggi yakni sekitar
105.000 dollar AS menghabiskan sekira 10 menit lebih banyak untuk
sendirian per hari ketimbang orang berpendapatan lebih rendah, yakni sekitar
40.000 dollar AS.
Faktor apa yang
menyebabkan kecenderungan ini? Emily Bianchi, anggota tim peneliti, mengatakan kebanyakan orang sekarang dapat membayar seseuatu yang dulunya biasa
digantungkan kepada keluarga atau tetangga.
Bianchi mencontohkan banyak orang menggunakan sistem alarm keamanan rumah saat bepergian.
Padahal, dulunya
keluarga atau tetangga kerap diminta ikut menjaga atau mengawasi rumah saat
yang bersangkutan bepergian.
"Sejalan dengan
semakin kayanya warga, maka akan semakin terlihat individualisme. Dengan kata
lain, orang akan semakin jarang berinteraksi dengan sesama dan semakin tidak
terlibat di dalam komunitasnya," terang Bianchi. @Basyah.